Ada 7 teknologi hebat yang ditemukan orang Indonesia yang kini telah
dipakai oleh banyak negara di seluruh dunia, yaitu : Pondasi Cakar Ayam, Teori 23 Kromosom, Sistem Telekomunikasi 4G berbasis OFDM, Pemindai 4 Dimensi ECVT, Persamaan Matematika Helmholtz, Kromatografi Tercepat, Ketela Pemadam Api.
1. Pondasi Cakar Ayam (Tahun 1961)
Pondasi cakar ayam ditemukan oleh Prof Sedijatmo saat beliau menjabat
di PLN. Kala itu beliau diminta untuk mendirikan 7 menara listrik
tegangan tinggi di daerah rawa-rawa Ancol Jakarta. sobat bolejuga.com,
Ternyata pondasi yang dibuat oleh beliau dapat mengurangi tekanan pada
permukaan tanah hingga 75% dibanding pondasi biasa. Lalu pondasi cakar
ayam ini digunakan di Bandara Juanda Surabaya, sehingga, landasan
bandara mampu menahan beban hingga 2000 ton. Teknologi pondasi yang
telah dipatenkan ini telah digunakan di negara lain seperti Jerman, AS,
Perancis, Inggris, Italia, Kanada dan Belanda.
2. Teori 23 Kromosom – Tahun 1955
Seorang ahli Cytogenetics Indonesia yaitu Dr. Jow Hin Tjio menemukan
fakta bahwa jumlah kromosom manusia adalah 23 buah. Penemuan ini
berhasil mematahkan keyakinan para ahli genetika bahwa jumlah kromosom
adalah 24 buah. Ia berhasil menghitung jumlah kromosom dengan tepat
setelah menyempurnakan teknik pemisahan kromosom manusia pada preparat
gelas yang dikembangkan Dr. T.C. Hsu di Texas University, AS.
3.Sistem Telekomunikasi 4G berbasis OFDM – 2010
Era informasi dengan ditunjang jaringan sistem telekomunikasi memacu
para peneliti di bidang ini. Seorang ilmuwan alumni ITB, Khoirul Anwar
bersama koleganya berhasil merombak efisiensi pakem alat komunikasi.
Terciptalah sitem Telemkomunikasi 4G Berbasis OFDM (Orthogonal Frequency
Division Multiplexing).
4. Pemindai 4 Dimensi ECVT – 2006
Sobat bolejuga.com ECVT (Electrical Capacitance Volume Tomography)
adalah hasil temuan Dr. Warsito Purwo Taruno. Penemuan ini telah
dipatenkan secara internasional. ECVT adalah teknologi yang menggunakan
sensor medan listrik statis yang dapt menampilkan gambar 4 dimensi dari
tingkah laku gas dan partikel di dalam reaktor tertutup. Teknologi ECVT
ini diperkirakan dapat mengubah drastis perkembangan riset dan teknologi
di berbagai bidang, mulai dari energi, proses kimia, kedokteran, hingga
nano-teknologi.
5. Persamaan Matematika Helmholtz – 2005
Persamaan matematika ini berhasil dipecahkan oleh Yogi Ahmad
Erlangga, dosen ITB asal Tasikmalaya. Ketika memecahkan rumus ini, Yogi
sedang menempuh program Ph.D di Delft University of Technology, Belanda.
Persamaan Helmholtz yang berhasil dipecahkannya, membuat banyak
perusahaan minyak dunia gembira. Dengan rumus temuan tersebut mereka
dapat lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi. Rumusnya
juga bisa diaplikasikan di industri radar, penerbangan, dan kapal selam.
6. Kromatografi Tercepat – Tahun 1998
Di bawah bimbingan Profesor Toyohide Takeuchi di Universitas Gipu,
Jepang, pada tahun 1998, Prof. Dr. Rahmiana Zein, yang saat itu sedang
melakukan penelitian untuk disertasi doktor bidang kimia menemukan
teknik kromatografi tercepat di dunia. Sobat bolejuga.com, Jika sebelum
ini peneliti membutuhkan waktu antara 1.000 dan 100 menit untuk membedah
senyawa kimia, teknik yang digunakan Rahmiana Zein mampu mendiagnosis
senyawa kimia dalam waktu kurang dari 10 menit.
7. Ketela Pemadam Api- Tahun 1979
Saat sedang melakukan uji-coba cairan pelumas berbahan kulit ketela
pohon di Queen Marry College-London University, Inggris, Randall
Hartolaksono menemukan teknologi untuk memadamkan api secara efektif dan
ramah lingkungan. Waktu itu, cairan buatannya itu tanpa sengaja tumpah
dan memadamkan api yang sedang menyala. Setelah diteliti lebih lanjut,
ternyata diketahui bahwa cairan tersebut bila terkena panas akan
mengeluarkan uap yang dapat menyerang api. Kini temuannya digunakan di
berbagai perusahaan pertambangan di penjuru dunia sebagai solusi untuk
mengatasi kebakaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar